Senin, 17 Januari 2011

No More Pain, Kids!!!


Picture from here



Seminggu yang lalu, saya menerima kiriman email dari milis kemuslimahan di Jepang. Email tersebut berasal dari seorang ibu asal Indonesia yang kini menetap di Utah, USA. Beliau membaca sebuah headline berita di sebuah situs bernama Huffington Post dengan judul "Mass Child Rape" yang diartikan pemerkosaan terhadap anak secara massal. Pertama, beliau pikir kejadian tersebut di negara paman sam, karena kasus pedophilia sangat banyak di sana. Akan tetapi, ternyata berita tersebut bukanlah dari negeri antah berantah, berita tersebut dari negeri yang bernama Indonesia.

Lagi, untuk yang kesekian kalinya nama buruk Indonesia tercemar di belahan dunia lain. Setelah berita, seorang balita yang menjadi perokok aktif dan berbicara kasar menjadi sorotan media seluruh dunia dan setelah berita penetapan pajak ke berbagai warteg di Jakarta menjadi headline dengan judul "Pemerintah Indonesia Meminta Pajak Orang Miskin Untuk Membayar Makan Orang Kaya" di The Daily Yoiuri Japan (koran terkenal seperti Kompas di Jepang), dan kali ini berita pemerkosaan anak ini sudah masuk di USA dan Malaysia yang saya tahu hingga saat ini.

Isi berita di Huffington Post tersebut adalah

JAKARTA, Indonesia — An Indonesian toy salesman has admitted to raping at least 96 boys, police said Thursday.
The 34-year-old man was arrested last week in the capital Jakarta after a complaint was filed by the parents of one of the alleged victims, said investigator Reynold Hutagalung.
The teenage boy said he was abducted by the salesman and held for 45 days, during which time he was repeatedly raped and forced to perform sexual acts on other men.
The toy salesman admitted to raping at least 96 boys between the ages of 13 and 17 over the last two years, many of them street children picked up at train stations, Hutagalung said.
"He kept a list and details about each of his victims," he said, "including the names of 16 of them."
Hutagalung says the accused, a father of four, said he was himself abused as a child.
He could face 15 years behind bars if found guilty."

Dan terakhir saya cek di Google Indonesia, berita ini sudah di posting di Detik.com. Menurut sumber, KPAI saat ini sedang menangani psikologis anak-anak tersebut agar tidak trauma.

Saat ini, kita sebagai orang tua, kakak, tante atau siapapun yang memiliki keluarga anak kecil baik anak laki-laki maupun perempuan, harus memberi pengertian kepada mereka agar tidak menjadi korban pedophilia. Kasus pedophilia terbanyak adalah di Amerika Serikat, bahkan mereka pun memilliki industri child pornography film. Berita ini saya dapatkan di Oprah Winfrey Show, dan saya hanya bisa menangis ketika anak-anak tersebut diculik dan dijadikan komoditas pornografi. Padahal umur mereka kurang dari 10 tahun!!!! Bahkan menurut teman saya yang tinggal di USA tersebut, kini ada berita tentang seorang dokter anak di USA yang pedophilia. Sehingga dia membawa pasiennya yang anak-anak ke dalam suatu ruangan dan memuaskan nafsu biadabnya, bahkan korbannya ada yang berumur 2 tahun!!!!

Hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk terjadi di berbagai belahan dunia lain, termasuk Indonesia. Dan kini, hal tersebut terbukti dengan adanya berita tersebut. Mencegah lebih baik daripada harus terjadi pada keluarga kita, Naudzubillahi min dzaliik.

Beberapa saran dari dr. Boyke, SpOG yang baik untuk kita ajarkan ke anak-anak kita adalah *

1. Beri pengertian kepada anak-anak kita untuk tidak berbicara kepada orang-orang asing. Seringkali di Indonesia, anak-anak bersikap ramah kepada siapa saja. Bahkan kalau anak kita tidak mau digendong orang lain dan menangis, dikatakan anak yang tidak ramah. Padahal itu bentuk perlawanan yang alami dan natural dari anak-anak.

2. Tegaskan kepada anak-anak bahwa alat kelamin mereka hanya boleh dipegang oleh dirinya sendiri dan ibu, termasuk jangan pada guru sekolah. Jangan takut merasa tabu mengatakan hal ini, karena kondisi kejahatan semakin merajalela. Dan kalau ada orang yang memaksa ingin melihat kemaluanmu katakan pada ibumu. 

3. Ajarkan anak-anak kita ketika baru masuk sekolah SD, untuk berani ke kamar mandi sendiri dan jangan lupa mengunci pintu kamar mandi ketika pipis, atau buang air besar. 

3. Menjerit jika memang ada orang asing yang berusaha memegang anak kita.

Yang mau di tag silahkan, yang mau remove juga silahkan

Sumber
Ibu Ida Arnida, Utah, USA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar