Jumat, 31 Desember 2010

Harapan Untuk Indonesia 2011

Semua rakyat Indonesia, teman-teman sekalian saya ucapkan selamat tahun baru 2011 ya. Tentunya kita pasti memiliki harapan-harapan tersendiri sebagai manusia. Harapan saya ke depan ada yang privasi dan ada pula yang untuk rakyat Indonesia.

Harapan saya untuk Indonesia adalah terciptanya negeri yang damai, tidak ada lagi perpecahan antara umat beragama. Apakah saya salah jika berharap seperti ini? Apakah anda akan menganggap saya kafir? Kejadian menyedihkan di tahun 2010 adalah saat kasus ciketing mencuat. Dimana umat muslim dan umat kristiani terjadi pertumpahan darah hanya karena masalah rumah ibadah. Ya, memang Indonesia adalah negara beragama, sehingga rumah peribadatan diatur oleh pemerintah. Berbeda hal dengan negeri Jepang yang tidak percaya pada agama manapun, sehingga kami bebas membangun masjid dalam apartemen, tanah kosong, asalkan memang ada sertifikat kepemilikan tanah. Saya akui, memang masalah ini haknya pemerintah untuk menanganinya. Saya pun tidak tahu siapa yang salah dan benar, hanya Tuhan yang Maha Tahu.

Saya merasakan benar betapa sulitnya menjadi minoritas muslim di negeri yang atheis. Ketika kami ingin membangun pekuburan umat Islam, kami dicekal karena Jepang tidak mengenal tradisi pekuburan, mereka hanya mengenal abu mayat yang dibakar. Bisakah anda membayangkan bagaimana jika ada seorang muslim Jepang yang wafat lalu tidak boleh dikuburkan di negaranya sendiri? Mungkin kalau warga negara asing masih bisa mengirimkan mayatnya ke negara asalnya, tapi kalau para muslim dan muslimah Jepang? Akan tetapi hal tersebut bukan dikarenakan warga Jepang benci Islam, mereka hanya takut dengan mayat. Selebihnya warga Jepang sangat baik terhadap muslim, walaupun ada beberapa yang memang agak nakal.

Osborne (Rocker) and Yusuf Islam (Penyanyi Muslim)

Rasulullah SAW sendiri membuat piagam perdamaian dunia pada tahun 1 Hijriah, yaitu piagam Madinah. Inilah piagam perdamaian tertua di dunia. Dimana umat Islam, Nasrani dan Yahudi tidak boleh mengganggu peribadatan satu sama lainnya. Dan seharusnya kita bisa mencontoh kehidupan madani ini.

Kasus lainnya adalah kasus mbah priok, dimana hanya karena pekuburan seorang leluhur terjadilah pertumpahan darah besar-besaran. Saya kecewa pada umat muslim saat itu, karena hanya sebuah kuburan yang dianggap keramat itu, terjadilah pertumpahan darah. Padahal, tidaklah boleh kita menganggap sesuatu sebagai panduan, pengabul doa, atau sandaran hidup selain Allah.

Entah mengapa saya juga merasa demonstrasi tidak terdapat di beberapa negara yang sudah pernah saya kunjungi. Meskipun pemerintah Saudi Arabia berlaku satu arah dan kebijakan semua pemerintah yang pegang, namun seluruh warga negara Saudi Arabia tunduk dan patuh. Sangatlah terasa damai sekali negeri Saudi Arabia. Begitu pula Jepang, dimana para pemimpinnya "tahu diri" dan serius membangun peradaban, rakyatnya pun tunduk patuh. Dua negara yang sangat berbeda dari segi keyakinan, yang satu 100% muslim dan yang satunya lagi Atheis, tapi memiliki kedamaian dalam negerinya tanpa DEMONSTRASI.

Harapan saya, hanya ingin Indonesia hidup damai. Dimana ada kedamaian, pasti Allah akan memberikan keberkahanNya, sehingga negeri kita menjadi negeri yang sejahtera.

Senin, 27 Desember 2010

Negeri `Pembantu`

Akhir-akhir ini heboh status di facebook yang menarik perhatian saya
"Aduh, susah amet sih cari pembantu"
"Ini pembantu lelet banget, sih"
"Ga ada pembantu, aduh repotnya"

Maklum saja, teman-teman saya adalah kalangan ibu rumah tangga. Jujur, ketika saya membaca status-status mereka saya cuma bisa ketawa dan bercokol dalam hati "Dasar Indonesia!". Lho, kenapa jadi nyambung-nyambungnya Indonesia, sih? Karena profesi pembantu itu cuma ada di Indonesia dan India. Dan exportir TKW alias pembantu terbanyak adalah dari Indonesia. 

Saat lagi mengandung seperti saat ini, rasanya berat mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Masak, nyetrika, beres-beres, dan lain sebagainya. Tapi mau bagaimana lagi, saya hidup di negara yang tak mengenal profesi pembantu. Hampir di setiap negara maju tidak ada profesi pembantu rumah tangga. Mungkin hanya pejabat saja yang punya "asisten rumah tangga" dan itupun digaji sangat besar sekali. 

Pernah berandai-andai bersama ibu-ibu yang lain, coba ya, di Jepang ada pembantu, lumayan cuma buat nyetrika aja, deh. Sayangnya, kami harus menyimpan harapan kami. Malas nyuci dan nyetrika, semua orang disini tinggal pergi ke kurininggu (Laundry) saja, beres deh! Tapi, biaya laundry kan mahal, sayang uangnya kalau harus ke laundry tiap hari, mending ditabung buat beli tiket liburan ke Indonesia atau jalan-jalan ke negara lain.

Di negara maju, ngga ada istilah pembantu. Mau punya anak 4 orang, 5 orang, atau berapa tetap saja semua pekerjaan dikerjakan sendiri. Memang, sih disini tidak ada pembantu, tapi disini masih ada nanny  (pengasuh anak). Tapi, nanny disini beda jauh sama baby sitter  di Indonesia, dari segi peran maupun segi penghasilan.

Sebagai contoh, sebelum saya mengandung, saya ditawari oleh seorang muslimah Jepang untuk mengasuh anaknya. Hanya 3 Jam sehari, mulai dari jam 16.00-19.00. Dengan gaji 1000 yen per jam (di kurs Indonesia Rp.100 ribu). Hanya kerja 3 jam per hari, dari hari senin-jumat (5 hari kerja). Jika di total maka gajinya adalah 60.000 yen per bulan alias Rp.6 juta. Dengan gaji sebesar itu, masih bisa menikmati libur di hari sabtu-minggu, masih bisa sekolah bahasa jepang dulu paginya, masih bisa masak buat keluarga saya. Nikmat, kan!

Nah, di negara maju pula, Jepang salah satunya. Ada sistem penitipan anak untuk ibu yang bekerja, Hoikuen namanya. Hoikuen ini ada yang disediakan pemerintah Jepang, ada pula yang disediakan oleh pihak swasta. Waktu itu, saya iseng-iseng cari pekerjaan di sebuah situs penyalur kerja di Jepang. Saya search Hoikuen, dan saya mau menjadi pengasuh. Banyak sekali pilihan yang ditawarkan, mulai dari tempat sampai gaji. Berbicara gaji yang ditawarkan oleh para Hoikuen tersebut sangat variatif, tapi semuanya sangat menggiurkan berkisar dari 180.000 yen-200.000 yen per bulannya, atau sekitar Rp.18 juta-Rp.20 juta. Melebihi beasiswa yang diberikan ke mahasiswa di Jepang yang hanya berkisar 120.000 yen-180.000 yen per bulannya. 

Terlihat sekali, bahwa peran pengasuh di negara maju dengan peran baby sitterdi Indonesia sangat berbeda. Peran pengasuh di negara maju, seperti layaknya guru TK yang membimbing anak-anak yang dititipkan agar menjadi kreatif, dan yang boleh menitipkan anak di Hoikuen adalah ibu yang bekerja, ibu rumah tangga tidak diperbolehkan menitipkan anaknya di Hoikuen.Sedangkan peran baby sitter di Indonesia hanya sekedar jadi "kacung" untuk ganti popok, nyuapin bayinya, dan pekerjaan yang sebetulnya bisa dilakukan oleh ibunya sendiri. 

Tapi, tetap saja di negara maju tidak ada profesi pembantu. Sang ibu hanya bisa menitipkan anaknya, lalu mengambil anaknya sekitar pukul 17.00 dan setelah itu semua ibu-ibu di negara maju harus memasak, menyetrika baju sendiri, mencuci, memomong anaknya kembali, dan segala macam pekerjaan yang dilakukan oleh para pembantu di Indonesia. 

Makanya saya katakan "Dasar Indonesia", karena di Indonesia saat ini, para ibu rumah tangga tidak bisa lepas dari jeratan para pembantu. Saya, sih mengambil hikmahnya saja ketika saya hidup di Jepang tanpa pembantu. Badan saya jadi sehat, karena banyak beraktivitas. Lalu, saya dan suami juga tidak risih ketika kami mau bermesraan. Sebetulnya tidak memakai pembantu banyak manfaatnya, lho.

Justru, ketika kita memakai pembantu yang tinggal 24 jam di rumah kita seringkali menjadi petaka. Seperti contoh, ada sebuah cerita di Indonesia, seorang warga negara Australia menikah dengan seorang wanita Indonesia. Mereka hidup sangat makmur sekali di Indonesia, hingga sang istri hanya mengandalkan pembantunya untuk memasak, menyiapkan makanan, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya sang WNA tadi menikah lagi dengan pembantunya. 

Ah, Indonesia memang negeri `pembantu`. Seandainya di Indonesia tidak ada profesi pembantu, maka negeri kita akan memiliki kembali harga dirinya. Tidak lagi direndahkan oleh negeri tetangga karena profesi orang indonesia disana kebanyakan adalah pembantu, tidak lagi ada rumah tangga yang rusak, tidak ada lagi anak-anak yang terdzolimi karena ibunya harus merantau jadi pembantu, dan lain sebagainya.

Salam ^^
Nurul Septiani, Yokohama 
28 Desember 2010

Rabu, 22 Desember 2010

Wanita Bernama Ibu

Hari ini di Indonesia merayakan hari ibu, kalau di Jepang hari ibu dirayakan pada bulan Mei. Entah kapanpun dirayakannya, yang penting bagaimana cara kita membahagiakan mereka semua.

Hari ibu di tahun ini terasa berbeda buatku, karena Allah memberiku karunia menjadi calon ibu. Saya kira wajar jika ada hari spesial bernama hari ibu, meskipun kita mencintainya setiap hari. Karena menjadi ibu itu sangatlah berat, mulai dari mengandung, menyusui, membesarkan dengan segala kenakalan kita, dan akhirnya mengantarkan kita sampai ke pernikahan kita. Disinilah tugas ibu akhirnya selesai, dia memberikan tugasnya pada suami kita untuk mendidik kita sebagai istri dan ibu yang baik.

Aku punya banyak ibu, maka dari itu akan kusebutkan kalian semua satu persatu

1. Mamaku tersayang
Mamaku orang yang pekerja keras, membantu papa saat susah dan senang, saat papa sedang tak ada proyek karena krisis moneter dan krisis global, mamaku di usianya yang senja masih sanggup membantu keuangan papa. Mama ku yang terkesan cerewet, tapi kini aku sangat rindu keceriwisanmu. Mamaku selalu berusaha agar anak-anaknya bisa kuliah, meski biaya kami pas-pasan. Mamaku yang sangat berhemat, mampu menabung bersama papaku agar kami bisa ke tanah suci sekeluarga. Mama, aku harus banyak belajar darimu arti sebuah pengorbanan dan ketulusan. Terima kasih saja tidak cukup, apapun yang kau minta akan kuberi, Ma.

2. Tanteku, Nur Janah
Orang inilah yang berjasa kedua setelah mamaku. Di saat mamaku bekerja keras, dialah yang menjagaku dari pagi hingga sore. Tanpa pernah dibayar, sudah seperti ibu keduaku, karena beliau tidak memiliki keturunan, sehingga aku dan adik-adikku sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Mendengar segala curahan hatiku, membantuku, menemaniku berjalan-jalan dan sebagainya. Aku punya dua ibu yang mengasuh dalam hidupku. Dua ibu yang tidak bisa dibayar dengan "Terima kasih".

3. Ibu Mertuaku
Meskipun kami baru kenal 2 tahun, tapi ibu mertuaku sudah seperti ibuku sendiri. Semua kata-katanya yang menenangkan hatiku, hati suamiku. Yang bersedia bersabar menunggu menantunya untuk memberinya cucu dalam waktu yang lama, bahkan beliaulah yang menyuruhku bersabar dalam menanti buah hati. Mertuaku, aku sayang padamu.

Allah, terima kasih banyak...
Di hari ibu ini, kalian bertiga mendapatkan hadiah yang indah dari-Nya berupa cucu pertama kalian. Bagi mereka, kebahagiaanku adalah hadiah terindah buat mereka.

Segelintir Doa yang kuhaturkan untuk kalian saat aku berada dihadapan ka`bah


Ya Allah, kami tahu di dunia ini kami akan berpisah. Kami akan dipisahkan oleh alam kubur. Ya Allah, Aku mencintai ketiga ibuku, kedua ayahku, suamiku serta adik-adikku. Maka pertemukanlah kami kembali dalam JannahMu dan persatukanlah kami selayaknya kami berkumpul di dunia. Selayaknya tawa canda kami di dunia. Jangan sentuh mereka dengan api nerakaMu Ya Allah. Lindungilah mereka semua dunia akhirat. Beri mereka tempat terbaik di JannahMu. Amiin Ya Rabbal`alamiin

Selasa, 21 Desember 2010

Resep Carang Gesing

Suamiku asli Jogja, dan waktu aku ke jogja, aku diajarin sama bude-nya suamiku bikin makanan ini. Waktu itu aku bikin carang gesing ini belum punya kukusan, jadi bikinnya pakai oven.




Resepnya aku sesuaikan dengan bahan-bahan yang aku punya di Jepang
1. Pisang Ambon 3 buah
2. Santan 150 ml
3. Telur 2 Butir
4. Gula Pasir (harusnya gula merah) sesukanya sampai terasa manis, aku 5 SDM karena kurang suka manis.
5. Garam secukupnya
6. Daun Pandan (Tapi aku ngga pakai karena ngga punya)
7. Margarin 1 sdm untuk olesan
8. Keju jika suka

Cara Membuat :
1. Olesi loyang dengan margarin
2. Susun pisang di atas loyang.
3. Rebus santan sampai panas, jangan mendidih ya.
4. Kocok di mangkuk, telur, gula, dan garam.
5. Masukkan kocokan telur ke dalam santan. Aduk cepat agar telur tidak menggumpal.
6. Tuang campuran santan-telur tadi ke dalam loyang yang sudah berisi pisang.
7. Panggang atau kukus 30 menit.

Selamat menikmati :)

Cheese Stick

Hari minggu tuh nyobain biskuit keju, merknya cheeza. Enak banget kejunya berasa banget, tapi harganya itu mahaaaal banget. Masa cuma isi sekantong mirip "Tini Wini Biti" aja harganya 196¥ alias 20 ribu rupiah. Bokek deh, kalo beli itu terus-terusan. Akhirnya aku bikin cheese stick aja, jadinya banyak dan harganya lebih murah hehehe.


Resepnya sih dari sini cuma aku modifikasi sedikit yah

200 gram Tepung Terigu
50 gram Tepung Sagu
1 SDM Tepung Maizena
1/4 SDM Baking Powder
1 Butir Telur
150 ml Air
100 gram Margarin
100 gram Keju Parmesan atau cheddar
1 sdt garam

Cara membuatnya :
1. Campur semua jenis tepung, baking powder, keju, dan garam hingga rata.
2. Masukkan telur aduk hingga berbulir kasar
3. Masukkan Margarin aduk hingga margarin tercampur rata pada adonan.
4. Masukkan air sedikit-sedikit, sambil diuleni hingga rata.
5. Setelah diuleni, giling adonan hingga tipis sekali dengan menggunakan alat. Lalu giling kembali dengan alat pembuat cheese stick.
6. Jika anda tidak memiliki alat pembuat cheese stick :
    a. Bagi adonan menjadi 3 bagian
    b. Giling tiap adonan hingga setebal 1/2 cm
    c. Potong-potong dengan menggunakan pisau.
7. Goreng dengan minyak panas, hingga berwarna keemasan.

Selamat mencoba yah !

KLARIFIKASI

Teman-teman saya mau klarifikasi. Ada seseorang mengirim message ke saya di facebook. Katanya ada beberapa tulisan yang membuat dia sakit hati, sakit hati karena saya menulis hukum-hukum islam dan tidak melihat keadaan sekitar. Serta katanya pula saya membahas perbedaan pendapat ulama.

Sekarang saya klarifikasi. Lalu saya tanya, tolong di link artikel yang manakah itu? Dan orangnya tidak membalas message ini. Demi Allah saya tidak pernah membuat artikel-artikel yang berkaitan dengan syara' dan hukum islam apalagi membicarakan perbedaan pendapat ulama. Sekarang saya tantang saja, silahkan cari di blog ini maupun di notes facebook saya.

Artikel-artikel saya hanya seputar motivasi, kehidupan muslim dan saya di jepang, serta artike ibu rumah tangga seperti craft dan masakan.

Jika ingin memberi masukan dan saran pada saya, silahkan. Saya selalu membalas message, saran dan pertanyaan yang diajukan pada saya. Tapi saya tidak terima tuduhan tanpa bukti yang jelas.

Mohon maaf jika sekiranya memang ada tulisan-tulisan saya yang menyinggung perasaan teman-teman. Saya hanya manusia biasa yang seringkali salah dan jika memang tulisan saya ada yang kurang berkenan tolong ditegur. Bukan dituduh dengan hal-hal yang bersifat fitnah seperti diatas.

Terima kasih banyak!

Minggu, 19 Desember 2010

Award stylish Blogger

Award dari mbak fitria agustina
Makasih ya mbak, maaf baru ku pajang...karena akhir2 ini ga kuat lama-lama depan komputer hehehe...






accepting this award, i am asked to do the following:
1. thank and link to the person who awarded me this award. 
2. share 8 things about myself.
3. pay it forward to 8 bloggers that i have recently discovered.
4. contact those blogger and tell them about their awards.



Ok, akan aku describe diriku seperti apa ya :
1. Saya sangat menyukai bunga mawar dan warna pink, jadi barang-barangku yah pasti berbunga-bunga dan berwarna pink, ditambah renda-renda. Cewek banget kan hehehe.


2. Saya kurang menyukai binatang, apapun jenisnya. Paling takut sama ayam hidup. Karena sempat trauma dulu. Ga usah diceritain, ah malu. 


3. Sangat manja pada suami saya, bahkan keliatan seperti anaknya bukan seperti istrinya. Padahal umur kita beda cuma 2 tahun. Hehehehe.


4. Saya tidak pernah kursus bahasa Inggris secara formal seperti EF, dsb, saya belajar hanya di rumah bermodalkan buku yang dijual di KRL seharga Rp.5.000. Tapi Alhamdulillah, kata banyak orang bahasa Inggris saya bagus. Boleh lah nanti saya share cara saya belajar bahasa Inggris.


5. Saya lebih memilih makan seafod dibandingkan ayam dan daging. 


6. Memulai belajar masak sejak kelas 4 SD, saat itu memasak soup asal-asalan dan rasanya aneh saya campur juga dengan snack Taro. Selanjutnya masak pizza, tapi berhasil lho!


7. Saya itu gampang tersentuh hatinya. Dan mudah menangis.


8. Punya cita-cita menjadi seorang hafidz, writer yang bukunya bisa laku, dan fashion designer. Entah tercapai atau tidak, semua terserah Allah. Saya hanya berusaha.


Award ini akan aku bagikan ke :
1. My younger sister, Fitri Rachmawati
2. My Best Friend, Pratiwi Susanty
3. Mbak Retno
4. Setulus Kasih Illahi
5. Mbak Christine
6. ndandut`s corner alias si linda
7. Citra Ardiansyah
8. Arieners


Award tadi saya bagikan ke kalian, agar silaturrahiim kita makiiiiiinnn panjang. Jangan lupa bagikan award ini ke teman-temanmu juga yaaa, dan posting di blog kamu.





Rabu, 15 Desember 2010

Bikin Ikat Rambut Rajutan Yuk!

Akhirnya kesampaian juga mau bikin step by step rajutan. Proyek pertama yang sederhana ikat rambut dulu ya. Selamat mengikuti, maaf ya kalau fotonya kurang bagus, maklum deh soalnya bukan fotografer hihihi :D

Bahan dan alat : Benang, Jarum rajutan, karet rambut, gunting, dan jarum besar.

Pertama-tama, buat tusuk rantai di sekelilingikat rambut, sampai menutupi seluruh bagian ikat rambut.


Kira-kira seperti ini hasilnya.


Setelah itu buat 3 tusuk rantai (Chain stitch)


Lalu buat double crochet sebanyak 2 kali dalam satu rantai.


Hasilnya seperti ini.


Buat lagi 3 chain stitch ke atas.


Lalu double crochet 4 kali dalam setiap rantai.


Hasilnya seperti ini.


Gunakan benang dengan warna yang berbeda untuk hasil yang cantik. Buat 3 tusuk rantai lagi.


lalu tusuk slip stitch pada setiap rantai ke-3.


Beginilah hasilnya....rapikan semua benang-benang yang tersisa dengan jarum besar.


Jadi deh ^^

Hasil Bertapa di Kamar Selama Winter

Winter oh winter.....dingin menggigil sampai bikin malas keluar rumah dan malas ngapa-ngapain aja. Akhirnya, kasurku penuh dengan benang dar jarum rajutan. Biasa kerja di kamar sebelah, karena ruang kerja sangat tak hangat walau sudah ada ac penghangat, tetap saja si kasur dan selimut jauh lebih nyaman. Akhirnya saya merajut di dalam selimut hahahaha....dari pada bengong gitu, kan sayang waktunya kalau ngga dipakai dengan baik.

Marilah kita lihat hasil pertapaan saya di balik selimut.

Ini ada ikat rambut, maklum deh ikat rambutku udah lama ngga ganti, bikin yang baru dongs!!!

 Ini ada scarf buat suamiku tercinta, kasihan kan dia kalau pagi berangkat kedinginan suhu 3 derajat, pulang malem juga kedinginan. Akhirnya saya buatkan dia scarf dari benang wool mix acrylic, itu warnanya pilihan dia sendiri.



Terus iseng-iseng bikin topi bayi. Tapi ini bukan buat babyku lho, ini buat anak tetanggaku si benika chan yang kawaii lagi lucu-lucunya umur 8 bulan. Tukeran sama labu siam, lagi ngidam sama lontong sayur sih soalnya, nyari labu siam susah, eh mamanya benika nemu di pasar Ueno, Tokyo.
Rezeki heehehehe :D



Yang ini ngga ada alasan bikinnya karena apa, cuman pingin memanfaatkan waktu aja dan berhasil juga membuat korsase dari rajutan...


Yang ini si wadah botol minum, dibuat lagi karena wadah botol minum yang pertama ku kasih ke helmy temenku. Soalnya dia jejeritan di rumahku karena isinya pink semua hahaha, yang versi pertama ku kasih ke dia warnanya pink sembur.

Selasa, 14 Desember 2010

Maaf Baru Nongol

Hehehe, halo semuanya, maaf ya aku baru nongol. Baru sekarang bisa beraktivitas normal. Pertama karena hamil muda bawaannya muntah terus, ditambah lagi suhu udara yang lagi dingin di winter ini, bikin aku males bergerak. Lengkap sudah!

Apa kabar semuanya, mudah-mudahan sehat ya....

Kabar yang tidak menyenangkannya adalah :
Aku batal ikut ujian Noryouku Shiken (TOEFLnya Jepang). Bayangkan saja, setiap jam muntah terus. Padahal kartu ujian dan uang pendaftaran sudah terbayarkan. Ya, sudahlah belum rezeki hehehe.

Kabar Menyenangkannya adalah :
Keponakanku lahir alhamdulillah. Sepupuku ini bernasib sama denganku, 5 tahun pernikahan belum hamil dan akhirnya dikaruniai bidadari cantik di akhir November kemarin. Senangnya....

Semoga hari-hari kita selalu gembira ya. Saya juga tampaknya masih agak kurang loading nih buat menulis, sudah lama sekali tidak menulis.

Sabtu, 27 November 2010

"Positif" Thinking

Postingan ini dibuat tanpa ada maksud rasa ingin lebih dari orang lain, rasa bangga, bukan itu saudariku...Tapi untuk rasa syukurku pada Allah.

Alhamdulillah setelah dua tahun lebih 1 bulan kami menikah, akhirnya Allah memberikan keturunan pada kami. Kini dia sudah ada dalam kandunganku berumur hampir 7 minggu. Alhamdulillah. Suamiku melarangku membuat status kehamilanku secara langsung di Facebook karena khawatir nanti akan ada yang tersinggung jika belum hamil, dan takut rasa sombong itu hadir , paling statusku hanya "Alhamdulillah, bahagia, dan lain sebagainya, tapi karena status seperti itu saja sudah mencurigakan kalau aku hamil hahaha dan akhirnya diselamati :D, . Tapi aku mohon pada beliau, agar aku boleh memposting cerita kehamilanku di blog, dan dibolehkan.

Setelah menikah aku tak kunjung-kunjung hamil, hingga akhirnya aku memeriksakan kandunganku ke berbagai macam dokter bahkan sampai ke rumah sakit Internasional yang katanya dokternya terbaik dan banyak yang berhasil hamil. Dokter yang pertama memberikanku obat penyubur kandungan, yang katanya mampu membesarkan sel telur sehingga sperma lebih cepat menangkap sel telur dan bisa hamil. Tapi, ternyata bukan kehamilan yang kudapat, malah menstruasiku jadi berantakan, tubuhku gemuk, dan selalu mual-mual saat menstruasi.

Lalu aku beralih ke dokter lain, memang dokter yang kedua ini sangat teliti. Dia memeriksa semua penyebab ketidaksuburanku sangat detail. Hingga akhirnya aku harus di HSG (bukan USG lho), untuk melihat apakah ada penyumbatan rahim atau tidak. Ya, akhirnya inilah saat terberatku dalam hidup, tuba falopii sebelah kiri ku tak berfungsi ditambah hormon estrogenku yang sangat minim, aku divonis sulit memiliki keturunan.

Aku menjalani semua terapi yang diberikan oleh para dokter, termasuk penembakan rahim dengan sebuah cairan agar sumbatan itu terbuka, dan itu rasanya sakit sekali dan aku tidak kuat, aku hanya sanggup menjalani tembak rahim 2 kali saja. Akhirnya, dokter ini seperti tidak ada pengertian sama sekali kepadaku, aku merasa uangku sudah habis banyak tapi seperti cuek saja tidak mengerti perasaanku. Aku putuskan bulan November 2009 aku berhenti pengobatan, tapat kepergian suamiku ke Jepang. Saat itu aku berpisah dengan suamiku selama 6 bulan, karena suamiku dalam masa training tidak boleh membawa istri.

Selama masa berhenti pengobatan, mamaku terus mengatakan padaku "Udah, percaya itu sama Allah bukan sama dokter, obat, buku ini, buku itu" akhirnya aku pasrah saja. Menjalani hidup tanpa suami sementara dengan santai. Oya, FYI saja, saya juga mencoba semua pengobatan tradisional tapi tidak terlalu berpengaruh, malah kadang membahayakan, meskipun merknya Islami.

Lalu, kesempatan Umroh datang. Orang tuaku mengajakku pergi Umroh sekeluarga pada bulan Maret 2010, disana aku tak bisa berhenti menangis untuk memanjatkan doa dan keinginanku untuk memiliki keturunan. Lalu saya yakin pada Allah saya pasti bisa hamil.

Akhirnya, bulan Mei 2010 saya datang ke Jepang dengan harapan saya bisa hamil disini. Saya masih percaya dengan kata-kata mama saya. Banyak orang menyarankan ke dokter ini dan itu, tapi saya tebas saja. Saya makin kaget karena di Jepang menstruasi saya tambah kacau, dua bulan tidak haid tapi tidak hamil. Wah, saya pasrah saja, lah. Akhirnya Haid itu datang di bulan Ramadhan dan tepat sebulan kemudian saya haid normal kembali.

lalu saya baca-baca sebuah penelitian dari Universitas King Abdul Azis, Saudi Arabia bahwa shaum dapat meningkatkan kesuburan. Disini saya sadar, saya memang paling malas shaum sunnah. Akhirnya saya shaum sunnah dan dibatu pijat refleksi sendiri oleh suami saya setiap pagi, menstruasi saya di bulan oktober lebih dari biasanya alias 2 minggu.

Ternyata, sebulan kemudian, menstruasi saya telat dua minggu. Saya pikir, ah ini paling biasa haidnya tidak teratur. Tapi kok rasanya beda ya seperti mual dan muntah, kaki kebas, karena saya tidak sabar menunggu pagi hari, saya langsung tes kehamilan di malam hari. Alhamdulillah, Allahu Akbar SAYA HAMIL. Lalu keesokan harinya saya pergi ke dokter untuk cek lagi, dokternya bilang "Hai, Ninshin, Omedetou" (Iya, hamil, Selamat!)

Sekarang si baby sudah berusia 7 minggu dalam kandungan om dan tante semua, mohon doanya ya agar bunda dan dedek bayinya sehat selamat sampai lahir. Amiin.

Selasa, 23 November 2010

Si Penghafal Quran Cilik di Jepang


Tanpa terasa, saya sudah setengah tahun tinggal di negeri Sakura. Banyak kisah-kisah insppiratif yang makin meningkatkan kecintaan saya pada Allah semata. Entah, mungkin rasanya di negeri minoritas yang serba sulit, sulit mencari makanan halal, sulit mencari jilbab, sulit mencari buku-buku Islam, dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua kesullitan tersebut, tidak membuat kami para muslim menjadi  tidak semangat dalam menuntut ilmu. Meskipun jarak dari rumah ke masjid sangat jauh, harus ditempuh puluhan kilometer bukanlah penghalang buat mereka yang haus akan ilmu. 

Kali ini, saya akan bercerita tentang sebuah kisah yang paling menggugah hati saya, bahkan dalam hidup saya.

Anak kecil itu masih polos, masih berumur 10 tahun 10 bulan. Dia disalami banyak orang di Masjid Otsuka, kemarin sore. Anak kecil ini adalah Alayen, seorang anak yang sudah mampu menghafal seluruh isi Quran, dengan bacaan Mumtaaz. Memang anak ini bukan keturunan Jepang, melainkan keturunan Pakistan. Tapi, hampir semua orang Pakistan yang ada di Jepang tinggal selamanya di Jepang untuk berdakwah dan berbisnis. 

Kemarin sore adalah sebuah momentum bagi seluruh muslilm di Jepang. Momentum untuk meningkatkan kecintaan kita pada Quran. Alayen membuka mata banyak muslim agar mengikuti jejaknya untuk menghafal Quran. Kemarin sore pula, dia diberi gelar Al-Hafidz oleh Holy Quran Memorization International Organization, Saudi Arabia. Pemerintah Saudi Arabia datang langsung ke tempat kami untuk memberikan gelar tersebut kepada Alayen. Bahkan, Pemerintah Saudi Arabia pun memberikan beasiswa kepada Alayen "Full Scholarship" sampai kuliah.

Alhamdulillah, panitia memberikan kesempatan kepada orang tua dan guru hafidz Alayen untuk berbagi pengalamannya. Inilah sepenggal cerita dari Ayah Alayen yang membuat saya sadar akan pentingnya Quran (Untung ngomongnya pakai Bahasa Inggris, selamat deh hehehe).

Memang kita hidup di negeri yang bukan non Muslim, tapi saya ingin mempertahankan agar anak-anak saya tetap mendapat pendidikan Islam. Saya tidak memasukkan anak-anak saya ke nihon no gakko (Sekolah Jepang). Saya biarkan anak saya hanya belajar di Masjid dan menghafal Quran, karena saya ingin dia benar-benar fokus menghafal Quran dan tidak memiliki pikiran lain selain menghafal Quran. Lalu orang-orang di sekitarku bertanya "kenapa tidak dimasukkan saja ke sekolah Jepang sambil menghafal Quran, jadi dia nanti bisa pintar keduanya?". Saya yakin pada Allah, bahwa ketika seseorang sudah bisa menghafal Quran, maka dia akan mampu menguasai semua bidang. Lalu Ayah Alayen berkata dengan bangga, "Sekarang anak saya bisa melanjutkan sekolah langsung naik kelas 5 SD melalui test di sekolah, dan kini dia bisa berbahasa 4 bahasa dengan baik, Inggris, Jepang, Arab, dan pastinya bahasa Urdu."

Sekarang mata saya terbuka, sebelum belajar apapun, manusia itu harus belajar Quran. Dan yakinlah,  orang-orang yang mempelajari dan mengajar Quran akan mendapat derajat yang lebih tinggi. Semoga, kita juga bisa menjadi penghafal Quran.

NB :
Insya Allah masih akan ada lagi penghafal Quran cilik, kemarin anak-anak kelas Hafidz Masjid Otsuka, Masjid Yokohama dan Masjid Hira datang untuk Hapyokai (Pertunjukan). 
-- 

Award Persahabatan

Award ini dapat dari Nova, karena kita sudah menjalin persahabatan di blogspot. Mau saya bagikan kepada teman-teman yang sudah menjadi sahabat saya.


Award ini untuk
1. Kreasi kikiy
2. Mas Aji
3. Devi

Jumat, 19 November 2010

Planning Habis Ujian

Saya malah ngga mikirin ujiannya, kan cuma coba-coba dan ngga ada tuntutan saya buat lulus hehehe, kan bukan anak kuliahan......Ikut ujian JLPT cuma iseng sebagai ibu rumah tangga yang belajar bahasa Jepang sendiri di rumah dan di kantor kecamatan, bisa ngga lulus seperti anak-anak yang kuliah bahasa jepang. Hehehe, intinya suami saya hanya menuntut saya untuk bisa baca tulisan kanji dan bisa ngobrol sama orang pakai bahasa jepang, bukan untuk lulus ujiannya.

Kalau ngobrol daily conversation alhamdulillah sudah bisa, sering dipakai soalnya kalau lagi ngajar di Masjid Yokohama. Kalau sekedar baca buku tutorial menjahit, merajut, buku anak sudah bisa. Yang belum bisa itu adalah, baca koran, baca buku-buku islam bahasa Jepang, pokoknya bacaan yang berat lah, terus mendengarkan ceramah pakai bahasa Jepang belum bisa. Jadi, setiap kajian hadits di masjid yokohama, aku hadir dan menjadi pendengar yang baik walaupun belum mengerti.

Intinya memang bahasa itu jadi bisa karena kebiasaan....Saya harus belajar lebih keras lagi, minimal untuk bisa mendengarkan kelas hadits...huhuhu.......

Planning habis ujian ini, aku mau ngapain ya :
1. Kalau lulus hiroshima buat liburan (hadiah dari suami)
2. Pingin bikin lomba menjahit baju muslimah (untuk blog fashion)
3. Pingin merombak semua isi lemari, baju-bajuku mau ku modifikasi.
4. Pingin kasih purezento buat anak-anak murid di masjid yokohama.
5. Bikin tas baru, merajut selendang, merombak jilbab lama jadi model baru.

Udah dicatat semua biar ngga kelupaan nanti....mmuuaaaahh....

Rabu, 17 November 2010

Saya Sedang Serius

Beneran deh, sekali-kali curhat ah masalah pribadi ke blog. Biasanya cerita terus hal ini dan itu, sekarang lagi pingin banget curhat. Iya, nih friends aku lagi serius banget akhir-akhir ini.

Ceritanya, aku mau ujian bahasa Jepang, itupun disuruh suamiku. Aduh, percaya atau ngga aku ngga semangat banget ngejalaninya. Rasanya pasrah banget, kayaknya sulit buat lulus N4 (Paling tinggi N1 = kayak orang Jepang, susah gileeee, Paling rendah N5). Sebetulnya, aku pingin ambil N5 aja, biar gampang pasti lulus, ternyata suamiku mendaftarkan aku ke N4. Stress saya, huhuhu...


Selain itu, saya punya banyak targetan yang tidak tercapai, padahal sebentar lagi akhir tahun. Hehehe, jujur ya, cita-cita terdalam saya ingin menjadi fashion designer. Di Jepang sudah ambil kursus merajut dan menyulam. Tinggal kursus fashion, tapi kayaknya yang ini mahal banget. Sebetulnya, sih sudah bisa menjahit baju, rok, baju bayi, dan tas. Tapi saya ingin meningkatkan kemampuan saya supaya jauh lebih bagus dan lebih rapih saat menjahit. Kadang suka ditegur sama suami, "bagian ininya nih kurang rapih, sayang" terus ulang lagi ngerapihin lagi. Memang sih repot, tapi saya serius mau menjalani profesi ini.

Saat ini saya serius, saya benar-benar serius untuk menjalani profesi ini meskipun dari nol dan harus banyak belajar lagi. Ditambah dengan kondisi di Jepang yang belum ada taylor khusus muslimah. Bahkan, saya yang masih belajar ini dan belum siap menerima pesananan sudah diminta membuatkan ini dan itu, saking kebutuhan mereka terhadap baju muslim sangat tinggi. Mungkin butuh waktu untuk belajar lebih baik, lebih rapih, lebih teliti ukurannya, dan lebih bisa menciptakan style baru. Masalah kerapihan ini penting banget, walaupun barang itu nantinya buat saya sendiri, tapi serius kalau ngga rapih, malu gitu pas dilihat teman. Pernah dulu bikin tas, dalamnya ngga dikasih puring, dibilang "aduh sayang banget kalau dikasih daleman kan bisa bagus jadinya". Kritik ini membuat saya menjadi terpacu, walaupun repot saat menjahit dengan puring, tapi hasilnya betul-betul memuaskan.

Saat ini saya benar-benar kesulitan untuk menciptakan fashion muslimah yang wearable. Membaca latar belakang fashion designer Muslimah Inggris seperti Jana Kobassat dan Hana Tajima membuat saya paham, bahwa ada sesuatu hal yang harus berubah, yaitu menciptakan fashion muslimah yang bisa dipakai kemana saja, bukan hanya ke pesta. Mereka kadang mengkritik fashion "Indonesia" yang terlalu etnik, dan tidak wearable untuk dipakai kemana-mana. Ada betulnya juga, sih. Kalau melihat fashion show  para fashion designer, ada beberapa yang menciptakan busana yang "berat".

Yang saya kagumi adalah, mereka berdua mulai dari fashion blog, lalu menciptakan gaya mereka sendiri. Lalu mereka membangun bisnis mereka dalam dunia fashion muslimah. Hana Tajima dengan label Maysaa dan Jana dengan label HijabVogue. Stylish banget gayanya dan memang beda tapi wearable dipakai kemana saja. Bahkan pembelinya pun banyak dari kalangan non muslim juga.

Ya, memang butuh waktu yang lama dan latihan yang banyak untuk mencipatkan hal-hal hebat seperti itu. Jadi, setelah ujian selesai, mari kita mulai lebih baik. Mulai mau jahit-jahit yang agak heboh, biar makin meningkat kemampuannya. Amiin

Selasa, 16 November 2010

Cerita Idul Adha part 2

Sebenernya aku sudah mencoba tidak mau lagi sholat di Kedutaan, tapi terpaksa karena ada janji, temen mau kasih alat-alat masaknya ke aku. Baiklah, kita mulai ceritanya. Kalau yang sudah baca ceritaku tentang shalat Idul Fitri pasti kebayang sama cerita yang sekarang.

Pagi-pagi berangkatnya buru-buru, udara dingin sekitar 7 derajat. Pokoknya sampai harus jalan cepat dan lari-lari supaya ngga ketinggalan shalat Ied yang mulainya jam 8. Sekitar 45 menit-1 jam dari rumah. Begitu sampai disana, alhamdulillah langsung dapat tempat shalat. 

Langsung takbiran sendiri, terus tiba-tiba ada kehebohan apakah gerangan? 
Ternyata, hari ini pak Boediono (wakil presiden Indonesia) ikut shalat bersama kami. Harusnya shalat Iednya kan dimulai jam 8, sudah jam 08.05 kok ngga mulai-mulai. Karena pak Boediono belum datang. Akhirnya shalat baru dimulai pukul 08.30. Padahal, aku sudah berangkat buru-buru. 

Kebayang dong, yang punya jadwal kerja setelah shalat Ied, atau mungkin harus presentasi di kampus atau ujian di kampus jadi telat semua. Sebaiknya kan mereka sadar, kalau mereka bertamu ke negara yang paling terkenal dengan ketepatan waktunya, Jepang. Yah, mungkin ini jadi pelajaran ya buat semua pihak, bahwa waktu itu sangat berharga sedikit apapun. 

Hehee, tapi saya senang kok mereka datang dan shalat bersama. Makasih atas kedatangannya ya pak, Gedung SRIT (Sekolah Republik Indonesia-Tokyo) jadi bersih, kamar mandi ngga ada kecoanya lagi, gordynnya diganti. Sering-sering aja pak boediono dateng ke Jepang, biar gedungnya bersih terus hehehe, kalau perlu pak Presiden, biar gedungnya jadi terawat heheehe.....

Senin, 15 November 2010

Cerita di Idul Adha Part 1

Selamat Idul Adha teman-teman semua, hari ini hari Idul Adha. Tapi, karena pemerintah Jepang baru mengadakan shalat Ied tanggal 17 November 2010, jadi kita semua shalatnya besok, deh. Hari ini, tanggal 16 November 2010, aktivitasku seperti biasa. Masuk kelas bahasa Jepang, lalu pulang sebentar untuk shalat dan istirahat, lalu lanjut lagi pergi ke perpustakaan.

Ada yang menarik hari ini, sepulang dari perpustakaan aku bertemu dengan anak-anak kecil, kira-kira tingkat SD, yang baru pulang sekolah. Lalu, tiba-tiba salah seorang anak kecil itu menyapaku dari jauh, "Salamu`alaykoum", ah, langsung bisa ketebak dari wajahnya ini anak siapa. Ternyata ini anak temenku yang orang mesir, Rehab dan Hesyam. Subhannallah sekali ini anak, begitu melihat muslim, walaupun ia tidak mengenalnya, tapi ia menyapa kami dengan sapaan terbaik, Salam. Lalu, saat saya sudah menjauh darinya, tiba-tiba anak itu berlari-lari mengejar saya untuk mengucapkan, "Eid Mubarak." Ah, betapa anak ini betul-betul diajarkan keislaman yang baik dari kedua orang tuanya.

Saya berharap, semoga anak ini kelak menjadi anak yang bisa menjadi anak yang beriman dan menjadi cahaya terang dalam kegelapan. Ameen.

Eid Mubarak semuanya, Semoga Allah mempersatukan umat Islam meski dalam perbedaan pendapat, Semoga Allah mempererat ukhuwah islam antara kita semua. Ameen

Minggu, 14 November 2010

Award lagi!!!!

Alhamdulillah, aku dapat award dari santri menulis, award ini mau kubagi-bagi yaaa, biar semua kedapatan award.
Award ini buat
1. Nova
2. Linda (kebetulan si linda suka yang lucu2, pas gambarnya sapi)
3. dan Mbak Fitri

Semoga award ini menjadi penyemangat agar tambah kreatif.....

Kamis, 11 November 2010

Award dari Finding Nova

Alhamdulilllah, aku dapat award lagi dari nova.....Nova si putri Aceh ini, blognya juga bagus lho...
Wah, aku jadi tambah semangat nge-blog lagi deh^^

Semangat ya Semuanya MMuuuaaahhh

Rabu, 10 November 2010

Tutorial Bunga Aplikasi

Bros bungaku cantik, kan? Iya dong hehehe. Cara membuatnya mudah lho, ngga perlu pakai mesin jahit. Bahkan, kamu ngga perlu bikin pakai kain baru, kain sisa jahitan di taylor pun bisa dipakai.

Bahan :
1. Kain Perca 10x10 cm (5 lembar)
2. Kain felt diameter 5 cm (1 lembar)
3. Peniti
4. Benang

Alat :
Gunting dan lem.


Cara membuatnya adalah :
1. Siapkan kain perca sebanyak lima lembar tadi

2. Lalu lipat seperti dibawah ini, jangan lupa tahan dengan jarum pentul


3. Lipat sisi satunya lagi menutupi sisi yang lainnya.


4. Sekarang, kain yang sudah dilipat tadi, dilipat menjadi dua bagian.


5. Lakukan lipatan pada semua kain perca tadi.


6. Jahit jelujur bagian bawah lipatan. Jangan putuskan benangnya, tahan.

7. Jelujur semua bagian bawah kain, sambung-menyambung menjadi satu.


8. Satukan kelopak bunga dengan menjahit pada bagian ujung kelopak bunga.

9. Rapikan kelopak bunga agar berbentuk bunga.

10. Jahit kain felt di belakangnya agar bunga tidak lepas-lepas.

Selesai deh bros cantiknya, kalau memang suka boleh ditambah kancing, mote-mote, rajutan, renda, dan lain-lain sesuka kamu.
Punyaku kali ini kutambah aplikasi rajutan, pita, dan renda. Selamat Mencoba ya!

Selasa, 09 November 2010

Antara Jepang dan Negeriku Part 2 : Gempa

Sekarang part dua membahas tentang gempa dan tsunami, maaf kalau sebelumnya saya berjanji tentang banjir dan sampah. Karena data-data saya belum lengkap dan yang lagi ada ide tentang masalah gempa yang sedang in di Indonesia.

Indonesia dan Jepang sama-sama negara kepulauan yang rawan bencana. Dan pastinya rawan gempa juga. Sudah sebuah sunnatullah negeri kepulauan bakalan sering kena gempa. Di Jepang, saya sendiri sudah mengalami empat kali gempa. Pertama-tama datang, terus ditinggal suami kerja sendiri di rumah, tiba-tiba ada gempa. Saya heboh sendiri, lalu saya lihat orang di luar apartemen pada biasa aja. Saya terheran-heran dan terbingung-bingung keanehan dalam hati "Eh, kok ngga ada yang heboh kayak gue sih?"

Gempa atau musibah lainnya itu memang suatu taqdir dari Allah dan kita tidak bisa mencegah dia untuk tidak datang. Tapi, kita wajib berusaha untuk mengantisipasi bukan?

Setelah saya lihat betul-betul, bangunan-bangunan kantor, perumahan, apartemen, sekolah, dan lain-lain di Jepang itu kaku. Tembok-tembok yang super tebal dan kokoh dengan atap yang kokoh pula. Mereka sengaja membangun semua fasilitas yang ada di negeri ini dengan bangunan tahan gempa. Karena mereka sadar bahwa negerinya akan sering kena gempa.

Berbeda halnya dengan Indonesia, para developer perumahan di Indonesia pasti ingin mencari keuntungan setinggi-tingginya dengan menekan biaya pembangunan. Lalu para kontraktor-kontraktor pembangunan gedung-gedung pemerintahan, sekolah, rumah sakit, dan lain sebagainya pun banyak yang mengkorupsi anggaran pembangunan gedung tersebut, jadi wajar saja begitu ada gempa yang skalanya cuma 5 skala richter langsung retak-retak.

Terus, saya selalu terheran-heran kalau melihat sebuah masjid tetap berdiri kokoh saat ada gempa. Walaupun ada juga masjid yang hancur lebur, tapi tak menarik untuk disorot oleh wartawan. Seharusnya, sebuah masjid yang tetap kokoh berdiri ini mejadi pelajaran buat para developer dan arsitek di Indonesia. Kenapa masjid-masjid ini berdiri kokoh?

Tahukah anda arsitek muslim yang bernama Mimar Sinan? Seorang arsitek zaman kerajaan ottoman sekitar tahun 1400an yang saat itu diperintahkan raja Mehmet untuk membuat masjid terbesar. Mimar sinan tidak hanya membangun masjid terbesar pertama di dunia, Sehzade Masjid. Tapi, dia membangun sekitar 497 bangunan di seluruh jazirah timur tengah. Dan ajaibnya, masjid yang dibangun ribuan tahun lalu ini masih ada sampai sekarang. Ini bukan serta merta ajaib, tapi rekonstruksi bangunan masjid yang kokoh, atap tebal seperti kubah, banyak tiang-tiang penyangga menjadi penahan saat ada musibah terjadi. Ternyata ilmu bangun-membangun sebuah gedung yang kokoh pun sudah dipelajari umat Islam sejak dulu kala. Bahkan ilmu ini pun dicontek oleh Michelangelo, arsitek sekaligus seniman dari Italy.

Tanpa disadari, ilmu membangun masjid ini kita terapkan hingga sekarang. Saat membangun masjid, pasti tidak jauh ada kubah, ada tiang penyangga yang kokoh, dan lain sebagainya. Selain itu ada beberapa hal yang membuat masjid-masjid di Indonesia tetap berdiri utuh saat gempa :
1. Saat pembangunan masjid, pasti panitia pembangunan masjid sangat takut untuk melakukan korupsi. Sehingga, bahan-bahan yang dipakai untuk pembangunan pun berkualitas.
2. Setiap masjid pasti memiliki ruang hijau, dan tidak berdempetan dengan bangunan lainnya.

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa sebetulnya Islam telah mengajarkan kita untuk membuat bangunan yang tahan gempa, Islam mengajarkan kita untuk mencintai alam semesta ini.

Written by Nurul
Yokohama

Minggu, 07 November 2010

Bikin Felt Motif Sendiri

Ceritanya jalan-jalan sama suami ke Odaiba, Tokyo. Terus aku ngelihat bocah-bocah Jepang bergaya rasta gitu, kirain orang negro beneran ngga taunya tetep aja pada sipit hehehee...


Gara-gara ngelihat mereka berbaju diwarnai sendiri...aku jadi kepikiran bikin kain bermotif kayak gitu juga hehehe. Nyoba dari si kain felt dulu aja, ngga punya kain putih lagi yang lain soalnya hehehe.  Waktu SD pernah ikut ekskul melukis, jadi masih ingat lah cara bikinnya hehehehe.

Bahan : kain felt, pewarna kain alias wantex (aku kemaren pakai cat akrilik yang buat ngelukis sepatu, soalnya belum nemu wantex di Jepang), garam 2 sdm, air.
Alat : Plastik kresek


Alirkan kain felt dengan air sampai semuanya basah.

Maasukkan ke kantong kresek, asal aja ga usah dilipat-lipat

Masukkan cat akriliknya

 Masukkan garam
Kucek-kucek sampai warnanya rata

 Setelah itu jemur sampai kering tapi jangan kena matahari.... jadi deh, kain bermotif ku hehehe.


Tutorial Sweet Apron


Alhamdulillah tanganku udah pulih, cuma ngga boleh kena air aja dulu. Iseng-iseng coba menjahit sedikit. Kebetulan punya sprei yang udah jelek dan ngga kepake lagi, terus juga punya kain sisa bekas bikin rok kemarin.

Pas bikin rencananya mau difoto, tapi ternyata kamera dibawa suami...kalau pakai kamera hape agak gimana gitu...kurang sedep hehehee...

Bahan dan alat : Kain sprei bekas, kain perca, bis, renda, benang, jarum, dan gunting.

1. Siapkan dua potongan kain sprei bekas ukuran 70x30 cm dua buah depan belakang  (lebihkan 2cm untuk jahitan)
2. Potong kain perca menjadi
   a. 110cmx10 cm (2)
   b. 30x15 cm (1)
3. Jahit kain perca b ke kain sprei, bentuk dua kantong. Kalau mau pakai bis, jahit bersama dengan bisnya.
4. Kain perca a untuk pengikat apron, jahit pinggirnya biar rapih.
5. Satukan kain depan dan belakang, saat di bagian atas sisipkan kain perca A.
6. Jahit renda frill.

Polanya kira-kira seperti ini