Selasa, 04 Januari 2011

Cabe Mahal, Tanam Sendiri, dong!

Menurut kabar berita dari Antara news, harga cabe sudah melonjak melebihi harga daging yaitu Rp.100.000/kg. Entah saya tak mengerti ada apa ini. Padahal Indonesia adalah negeri yang tanahnya paling baik sekali untuk pertumbuhan cabe.


Baiklah, saya bandingkan dengan harga cabe thailand yang diimport ke jepang. Cabe Merah besar yang berasa dari Thailand harganya di Jepang sekitar 1400yen/kg atau sekitar Rp. 140.000. Saya pikir wajar, lah, kan biaya pengiriman ke jepang, terus belum ditambah pajak masuk, dan belum ditambah untung si pedagangnya. Lho, kok harganya bisa hampir sama dengan cabe di Indonesia yang tanpa ongkos kirim dan pajak. Aneh, kan.


Saya sendiri pun juga heran, saat teman saya memberitahu bahwa cabe di halaman perkebunannya tumbuh subur dan di panen. Alhamdulillah kecipratan rezeki dapat cabe jepang yang ditanam di hiroshima. Heran bin ajaib, cabe di negara beriklim sedang bisa tumbuh? Padahal hiroshima jauh lebih dingin dibanding tokyo dan yokohama (tempat saya), padahal cabe sangat suka dengan iklim panas. 


Ini cabe hasil ditanam di kebunnya mbak Erin, Hiroshima


Berarti, sekarang para ibu-ibu atau para pedagang kecil yang butuh cabe bisa mencoba menanam cabe sendiri pakai pot.


Saya ambil dari Info AgroBisnis untuk teman-teman yang mau coba menanam cabe sendiri di rumah dengan pot. Ngga usah takut gagal, wong saya pernah nanam bunga mawar sewaktu tinggal di karawang, padahal semua orang bilang bunga mawar ngga cocok daerah panas kayak karawang. Tapi ternyata bunga mawar saya tumbuh indah.


Bertanam cabai bisa dilakukan dalam pot sehingga masyarakat kota bisa menikmati buah cabe dan keindahan pohonnya.

Apalagi sangat banyak varietas cabai yang sekaligus dapat sebagai bahan konsumsi dan cabe hias di pekarangan.

Persiapan yang perlu untuk bertanam cabe dalam pot meliputi pemilihan jenis dan ukuran pot, media tanah, bibit cabai dan persemaian.

PEMILIHAN POT

Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik terutama perakaran.

Pot yang terlalu kecil akan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan tidak mampu berbuah, sedangkan pot yang terlalu besar akan berat apabila dipindahkan.

Sebagai contoh, dapat dipilih pot sebesar separuh dari kaleng bekas cat volume 20 kg atau pot yang mampu menampung sekitar 5 kg tanah.

Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :

  1. Mampu mendukung perkemabnagan perakaran.

  2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berelebih.

  3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.

  4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.

  5. Tidak mudah lapuk dan pecah.

  6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil.
Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman bambu.

Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.

PENYIRAMAN MEDIA TANAH
Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama dengan bertanam cabai di lahan pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas tanah, dan mampu mnegikat cukup air.

Untuk tanah gembur, perbandingan tanah dngan pupuk organik / kompos adalah 1:1. Tanah liat dicampur dengan tanah pasir dan pupuk kompos dengan komposisi 1:1:1.

Untuk tanah berpasir dicampur dengn tanah liat dan pupuk organik dengan perbandingan 5:2:3. Mengisi tanah di dalam pot bisa dilakukan sebagai berikut :
  1. Tutup lubang pot bagian bawah dengan pecahan genteng.

  2. Isi dasar pot dengan kerikil dan pasir kasar untuk membantu aerasi dan drainase.

  3. Masukkan tanah ke dalam pot dan jangan dipadatkan.

  4. Siram dengan air secukupnya agar tanah menjadi mapan.
PERSEMAIAN
Bibit cabe dapat dipersiapkan sendiri dari buah cabai yang tua dengan membeli dari kios penjual bibit.

Benih disemaikan pada tanah pasir yang telah dicampur pupuk dan ditutup tanah tipis-tipis.

Bibit diperjarang setelah berumur 10 - 12 hari (berdaun dua helai). Bibit cabai siap ditanam dalam pot pada umur sekitar 6 minggu (tinggi 10 - 15 cm).

PENANAMAN
Penanaman cabai dalam pot dapat dilaukan kapan saja dengan memperhatikan kondisi air dan penempatan pot. Tanaman cabai tidak tahan terhadap hujan atau air yang berlebihan krena bunga akan gugur dan tanaman menjadi layu.

Pilih bibit cabai yang tumbuh sehat dan baik. Pindahkan bibit cabe secara hati-hati dengan sedikit tanah di sekitar akarnya dan tanam di bagian tengah pot.

Kemudian tanah sekitar pangkal batang ditekan pelan-pelan agar sedikit padat. Siram tanaman cabai dengan air secukupnya. Pada awal pertumbuhan yang banyak hujan letakkan pot di tempat teduh.

PEMUPUKAN

Sebagai pupuk dasar, gunakan pupuk organik atau kompos sebanyak ½ kg per pot. Pupuk N dan K diberikan sebagai pupuk dsar.

Pupuk N diberikan ½ dosis pada usia tanaman 2-3 minggu si sekeliling tanaman berjarak 5 cm dari batang. Sisa pupuk N diberikan pada umur tanaman 5-6 minggu setelah tanam.

6 komentar:

  1. arigatou gozaimasu.. ^_^

    BalasHapus
  2. aku yang arigatou mbak erin sayang

    BalasHapus
  3. perjuangan hidup di negeri orang harus sampai segitunya ya Mba,duh..salut deh!

    BalasHapus
  4. hahaha ngga juga kok mbak.....yang penting semangat ajah

    BalasHapus
  5. iya nih cabe emang lagi mahal banget. mama saya sampe jarang bikin sambal akhir2 ini.hehhe

    BalasHapus