Minggu, 05 September 2010

Aku ngga boleh minder

glitter-graphics.com

Aduh, waktu terus berjalan nih....Ngga terasa aku sudah di usia 24 tahun sekarang, tapi amalan ibadahku sudah sampai dimana ya, apa masih seperti anak SD, mungkin jauh lebih buruk. Ya Allah....

Masa muda ini akan ku isi dengan sebaik mungkin, dan aku harus mencapai prestasi. Mungkin kalau di dunia perkuliahan dulu, kita bersaing dengan nilai IPK. Tapi, kini kita harus berprestasi bukan dengan IPK. Semalaman aku berpikir, aku hanyalah seorang ibu rumah tangga, hanya lulusan sarjana. Seringkali aku minder hidup di Jepang, karena kondisiku seperti itu. Setiap kali bertemu orang di masjid, di kalangan orang-orang Indonesia, dan di manapun pasti bertemu dengan mahasiswa S2, S3, profesor, bekerja di perusahaan ternama, dan sebagainya. Aku???

Maka dari itu, semalaman aku menangis dan bodohnya aku menangis hanya karena rasa minder ini. Tiba-tiba, aku teringat tulisanku yang dulu tentang nick, seorang cacat yang bisa memotivasi orang lain. Lalu tiba-tiba pula, otakku terputar kembali kepada isi majalah tarbawi yang sudah usang, seorang lelaki buta penghafal quran. Ya, inilah kisah inspiratif yang menghapus air mataku.

Busakorn namanya, asal thailand. Beliau adalah penghafal Al-Quran yang mendapat gelar Mumtaz dari
Internasional Organization for Memorizing the Qur’an (IOMQ) di Jeddah, Saudi Arabia. Dia tidak pernah sekolah formal sedikitpun, karena sekolah formal untuk tuna netra hanyalah untuk orang budha. Orang ini menginspirasiku, dan benar-benar membuat hari-hariku bahagia kembali.

Di usia saya yang baru masuk 24 ini, saya memiliki targetan yang harus saya capai sampai tahun depan.
1. Saya ingin hafal Quran 2 juz hingga tahun depan. Mudah-mudahan bisa lebih.
Sebetulnya saya sudah hafal juz 30, tetapi tampaknya saya harus muraja'ah lagi dan membetulkan tartilnya dengan sempurna panjang pendeknya. Saya kali ini benar-benar bertekad untuk menghafal quran, saya malu pada Allah, Astaghfirullah.

2. Mengambil kuliah syariah online, agar bisa menjadi lebih baik.
Meskipun hanya online dan harus mengulang dari S1 buat saya tak masalah. saya ingin belajar syariah karena memang ingin menuntut ilmu. Saya ingin berdakwah dengan benar, benar dalam berfatwa dengan dalil-dalil yang jelas, tidak asal-asalan berfatwa. Ditambah juga saya ingin belajar bahasa Arab. Alhamdulillah semua disediakan oleh kampus syariah.

3. Saya ingin mengembangkan hobi saya di dunia sulam menyulam. Maka dari itu, semalam saya mengkontak Mari Hirako untuk sekolah di tempatnya. Saya harus belajar dari yang profesional. Mungkin saya tak bisa menjadi seorang ilmuwan, profesor, karena memang otak saya tak mampu berpikir keras seperti itu. Tapi, saya punya kelebihan yang lain yang bisa saya andalkan. Saya bersyukur, Allah menciptakan kelebihan untuk saya dibalik kekurangan yang lain.

Oleh karena itu, mungkin 3 target sangatlah sedikit....tapi saya mau serius, saya ngga mau macam-macam, saya mau fokus dengan 3 target ini. Saya akan lakukan sebaik mungkin, hingga menjadi yang terbaik.

Bismillahirrohmannirrohiim, dengan tiga target ini insya Allah saya akan bertahan hidup, saya akan menjalani masa muda saya, semua saya akan persembahkan untuk Allah semata demi Syurga-Nya. Saya hanya ingin masa muda saya penuh karya, dan semua karya akan saya persembahkan untuk Allah.Cukup 3 target, tapi saya akan berjalan disini, dan menjadi yang terbaik disini. Saya percaya, harapan masih ada buat saya

4 komentar: