Selasa, 17 Agustus 2010

Muslimah yang Merdeka

Indonesia ku hari ini merdeka, tepat di bulan Ramadhan pula Indonesia Merdeka. Dan hari ini, adalah perayaan kemerdekaan Indonesia di bulan Ramadhan lagi. Bulan yang penuh berkah ini, adalah bulan di mana doa orang yang berpuasa dikabulkan oleh Allah. Maka dari itu, saya berdoa pada Allah agar bangsa ini bisa keluar dari kemiskinan harta, jiwa, dan kemiskinan iman. Amiin. Karena miskin harta dekat dengan kefakiran, dan kefakiran itu dekat dengan kekufuran. Dan berapa banyak di antara manusia yang bersyukur dengan nikmat Allah, hanyalah sedikit.

Harta, seolah-olah telah membutakan hati manusia. Sehingga hanya karena harta, seorang anak tega membunuh orang tuanya, seorang ibu mengorbankan dirinya menjadi pelacur di jalan-jalan, seorang wanita rela membuka auratnya demi mendapatkan sebuah pekerjaan, uang,  dan bahkan menurutnya adalah terhormat dengan mengumbar auratnya.

Apakah benar kedatangan Islam itu untuk membatasi kemerdekaan umatnya? Apakah peraturan-peraturan berhijab, pantang makanan haram, tidak boleh ini dan itu adalah sebagai bentuk penjajahan terhadap diri kita sebagai umat Islam?

Ternyata bukan. Hijab yang disyariatkan oleh Allah SWT, bukanlah bentuk penjajahan terhadap para muslimah. Tapi, itu adalah bentuk kemerdekaan yang hakiki. Saya berhijab, maka saya bebas dari pandangan pria yang nakal, saya bebas dari tuntutan mode pakaian yang menuntut saya merobek urat malu saya, saya bebas menetukan pekerjaan yang halal untuk saya, dan saya bebas meraih cinta Allah SWT.

Lantas, kau anggap dirimu lebih pantas dihormati daripada muslimah berhijab. Padahal, auratmu terbuka sana-sini, meskipun kau orang terkenal dengan bayaran yang sangat tinggi. Tapi sayang, Allah tidak memberikan cinta-Nya padamu.

Merdeka itu, saya bebas mendapatkan cinta Allah kapanpun saya mau dan kapanpun Ia memberikannya pada saya. Karena cintaMu tidak semua orang mampu meraihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar